Sabtu, 07 Januari 2017

Orang Pintar Asal Indonesia Yang Di Akui Dunia


Sebenarnya orang orang Indonesia itu tidak semuanya bodoh dan tidak bisa di pungkiri pula banyak dari penduduk negara indonesia yang menjadi pembantu di negara lain. tapi dari sekian banyak nya orang indonesia ada beberapa pula yang benar benar pintar, oke mari kita bahas satu persatu.

1.Nelson Tansu




Nelson Tansu (lahir di Medan, Sumatera Utara, 20 Oktober 1977) adalah seorang akademisi dan peneliti nanoteknologi dan optoelektronika asal Indonesia yang menjadi tenure-track Assistant Professor di Universitas Lehigh University pada usia 25 tahun 2003. Tansu yang gemar nasi Padang menyisihkan lebih dari 300 doktor untuk mendapatkan jabatan Assistant Professor tersebut di Universitas Lehigh.





2.Muhammad Arief Budiman Ph.D
 


Muhammad Arief Budiman Ph.D (lahir di Yogyakarta, 28 September 1970; umur 45 tahun) adalah ilmuwan Indonesia yang bekerja di Orion Genomic AS. M. Arief Budiman meraih gelar S1 dan S2 dari Texas A&M University yaitu Botani untuk S1 pada tahun 1994 dan S2 pada tahun 1999 di bidang Bioteknologi. Arief menggenggam gelar S3 dari Clemson University Genomics Institute dari 1999-2000. Arief pada mulanya bercita-cita menjadi pilot, lalu ingin jadi dokter karena harus berkacamata sewaktu SMP, anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di St. Louis, Amerika Serikat. Jabatannya sebagai Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini semakin penting pada masa depan yaitu dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutuhan pangan dunia.

3.Prof Dr. KHOIRUL ANWAR





Prof Dr. KHOIRUL ANWAR Ia telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878 and ITU-R S.2173.

Teknologi ini (beserta modifikasinya untuk multiple access) menjadi basis dari single carrier frequency division multiple access (SC-FDMA) yang dipakai pada uplink 4G LTE. Keuntungan dari penggunaan dua FFT tersebut adalah: (1) mampu meminimalkan dinamic range power sehingga efisien dan tahan terhadap nonlinearity pada amplifier, dan (2) untuk mendapatkan efek frequency diversity (karena FFT kecil/pertama melakukan "spreading" atau redundansi yang disebar ke seluruh subcarrier di (I)FFT besar/kedua) sehingga memiminalkan error pada penerima. Teknik ini sangat bermanfaat untuk sistem komunikasi broadband yang disertai dengan channel coding (karena efek broadband menyebabkan terjadinya frequency selectivity yang baru bisa diambil manfaatnya dengan menggunakan channel coding). Teknik ini telah dipatenkan tahun 2005 dengan mendapatkan full support (dana) dari pemerintah Jepang.

4.Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto
 

 

Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto alias Chen Wen Quan (lahir di Surabaya tahun 1951) adalah seorang profesor di School of International Liberal Studies (SILS) dan mantan Dekan Urusan Internasional Divisi Waseda University, dimana ia juga Direktur Klinik Pendidikan dan Science Research Institute (CLEDSI). Sejak tahun 2005 ia juga menjadi profesor di Venice International University, Italia. Sebelumnya menjabat posisi fakultas di Amerika Serikat pada Universitas Drexel dan di Fakultas Kedokteran Universitas Thomas Jefferson.

Dr Soetanto adalah pakar yang memegang empat gelar doktor dalam disiplin ilmu yang terpisah (Rekayasa, Kedokteran, Farmasi Sains dan Pendidikan), dan penelitian pada latar belakang yaitu bidang interdisipliner dari bidang kempat ini. Ia telah mempublikasikan secara luas di beberapa bidang, terutama psikologi, pendidikan, pedagogi, mekanisme motivasi, obat-obatan, DDS, pengukuran dan peralatan, serta rekayasa biomedis.

 

 cukup sekian dulu penjelasan dari saya, mudah mudahan bisa berguna amiiin 😀😀😀


Tidak ada komentar:

Posting Komentar