Sabtu, 27 Mei 2017

MODUL ERP, ACCOUNTING, DAN MARKETING

Modul-Modul ERP (Enterprise Resource Planning)

 


1).Sekilas tentang ERP
      Sistem ERP merupakan paket software yang didesain pada lingkungan client-server baik berbasis dekstop ataupun berbasis web yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis yang ada serta memproses seluruh transaksi organisasi perusahaan dengan menggunakan database skala enterprise sebagai tempat penyimpanan datanya.

2). Modul-modul ERP
      Secara modular, ERP terdiri atas tiga modular utama yaitu : modul operasi , modul akunting dan finansial serta modul sumber daya manusia. Berikut ini penjelasan dari setiap modulnya :
 a). Modul Operasi, terdiri atas :
  • General Logistik, adalah proses aliran pendistribusian yang efisien dalam pemnyimpanan barang dari titik asal / titik prosuksi ke titik konsumsi. Modul ini juga terintegrsi dengan modul lainnya,misalnya production & planning, enterprise controlling, dll.
  • Sales and Distribution, merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sales lebih menitikberatkan pada pencarian pasar dan produk. Sedangkan distribution difokuskan pada penggunaan strategi yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
  • Material and Management, merupakan modul yang bertujuan untuk mengoptimasi semua proses yang terkait dengan perencanaan, pengadaan, pembelian, sampai penyimpanan material.
      b). Financial Accounting Module, merupakan inti/core atau dasar dari kebanyakan sistem software ERP. Karena Modul Finasial ini mampu untuk mengumpulkan data keuangan dari berbagai departemen fungsional, dan mampu untuk menghasilkan laporan keuangan yang sangat berharga . Beberapa fungsi financial accounting module :

  •  Menghandle semua account yang berhubungan dengan masukan atau entri dan menghandel dampak dari entri tersebut terhadap system secara keseluruhan.
  • Mencatat semua proses keuangan yang masuk dan juga mencatat semua bagaimana keuangan tersebut digunakan.
  • Dengan adanya Modul ini, maka para pemilik perusahaan akan diberikan gambaran mengenai posisi keuangan meraka dan akan sangat membantu mereka dalam mengambil keputusan yang sifatnya sangat strategis.
  • Dengan adanya software finasial ini pula, manajemen dapat mengetahui kondisi finansial perusahaan mereka kapan saja dan dimana saja.
  • Modul Financial Accounting,terdiri atas beberapa submodul sebagai berikut :
    • General Accounting adalah sebuah modul yang ditujukan untuk menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan. dan juga modul ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan berdasarkan pada data transaksi internal maupun eksternal.
    • CO-Controlling berfungsi dalam Cavital Invesment , aktivitas keuangan perusahaan, pendanaan terhadap pembelian, pengadaan, penggunaan dana untuk setiap area dan pengendalian terhadap biaya serta profit yang berdasarkan semua aktivitas perusahaan.
    • Invesment Management adalah modul yang digunakan untuk menganalisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixxed assets dari perusahaan dan membantu menajemen dalam membuat keputusan.
    • Enterprise Controlling berfungsi dalam memberikan akses bagi enterprise controoller mengenai hal-hal seperti; kondisi keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan pengendalian perusahaan, investasi, maintenance aset perusahaan, dll.
    • Treasury , modul ini berfungsi untuk mengintegrasikan atara cash management dan cast forecasting dengan aktivitas logistic dan transaksi keuangan.

           c). Human Resources Module, merupakan perluasan dari ERP module. HR modul memetakan secara tegas tentang managerial sumber daya manusia dan juga meletakkan tenaga kerja itu sebagai asset atau capital. HR modul secara rutin akan memaintain secara lengkap database kepegawaian termasuk diantaranya informasi informasi mengenai detail penggajian, data krhadiran pegawai, data evaluasi performance karyawan, dan data promosi karyawan. Pada dasarnya Modul ERP ini memiliki sebuah software khusus yang mengintegrasikan semua informasi dari berbagai macam aplikasi yang disatukan kedalam sebuah database.

    MODUL ACCOUNTING

     

    FINANCIAL ACCOUNTING
    adalah sub modul yang menyediakan kendali atas seluruh perusahaan dan integrasi informasi keuangan yang sangat penting bagi para pengambil keputusan strategis, ini berarti sub modul ini lebih terkonsentrasi pada pendataan keuangan yang baik, mulai dari arus masuk maupun arus keluarnya, sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan untuk DSS (Decision Support System)
    didalamnya meliputi:
     

    1. Penelusuran transaksi dari hulu ke hilir, dari laporan hingga ke transaksi awal, dari perhitungan total hingga ke rincian transaksi, dari permintaan transaksi keuangan hingga eksekusi dan realisasi
    2. Integrasi, sentralisasi dan fleksibilitas atas pengendalian keuangan perusahaan sehingga pengendalian dapat dilakukan secara terpusat
    3. Kesesuaian dengan standar akuntansi internasional (GAAP dan IAS)


    CONTROL
    sub modul ini menyediakan informasi umum yang dibutuhkan dalam proses kendali keuangan, dengan standar pelaporan dan analisis penelusuran atas beberapa pertanyaan umum, mendukung fungsi akuntansi biaya efektif
    meliputi:
     

    1.Overhead Cost Controlling, tentang pengelolaan atau pengontrolan atas biaya overhead, biaya overhead sendiri adalah biaya yang diperlukan selain biaya pokok untuk membuat suatu produk.
    2.Activity Based Costing, untuk memonitor dan mengendalikan proses bisnis antar departemen, menentukan utilisasi proses bisnis berdasarkan produk, konsumen, atau dasar obyek biaya tertentu, dari pengendalian biaya yang diperlukan untuk lingkungan integrasi akuntansi.
    3.Product Cost Accounting, digunakan untuk menentukan biaya yang ditimbulkan dari pembuatan sebuah produk atau menyediakan layanan tertentu juga digunakan untuk menentukan batas harga terendah produk yang dianggap masih dapat menguntungkan.
    4.Profitability Analysis, digunakan untuk mempelajari sumber-sumber pengembalian biaya.


    INVESTMENT MANAGEMENT
    dalam sub modul ini dibagi-bagi menjadi:
    1. Invesment Planning
    2. Budgeting
    3. Controlling
    4. Prediksi Depresiasi
    5. Simulasi dan Perhitungan

    TREASURY
    sub modul ini berfungsi untuk mengelola posisi dan perjanjian keuangan, mulai dari proses transaksi penjualan hingga transfer data ke bagian akuntansi keuangan.
    didalamnya masih terbagi lagi menjadi:
    1. Cash Management
    2. Treasury Management
    3. Market risk management
    4. Fund management

    ENTERPRISE CONTROLLING
    berbeda dengan sub modul controlling yang terkonsentrasi pada pengendalian arus keuangan, sub modul ini mendukung fungsi pengendalian atas seluruh organisasi atau enterprise (perusahaan). Sub modul ini juga merupakan sub modul final dimana seluruh pelaporan dari setiap fungsi / sub modul direkap menjadi sebuah laporan yang siap dipresentasikan.
    sub modul ini masih terbagi menjadi:
    1. Executive information system
    2. Business planning and budgeting
    3. Profit center cost

     

    MODUL MARKETING

    Konsep  Harga
    Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Dharmmesta dan Irwan, 1990). Harga suatu barang sangat mempengaruhi apakah suatu barang dapat memasuki pasar atau tidak. Penetapan harga suatu barang bagi manajemen merupakan salah satu keputusan yang sangat penting karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi semua ongkos atau bahkan lebih dari itu yaitu untuk mendapatkan laba. Jika harga-harga ditetapkan terlalu tinggi rnaka akan berakibat kurang menguntungkan bagi perusahaan karena dapat mengakibatkan kerugian. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga adalah menitik beratkan pada kemamnpuan pembeli atas harga yang telah ditetapkan dengan jalan untuk mendapatkan laba.
    Menurut Thomson (2001) harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa. Para konsumen untuk mendapatkan suatu “harga yang pantas”. “Harga yang pantas sesungguhnya berarti nilai yang dipersepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan”.

    Konsep Merek
    Merek (Brand) adalah penggunaan nama, tanda, desain untuk membedakan suatu barang atau jasa yang dibuat oleh satu atau sekelompok produsen dengan barang atau jasa yang dihasilkan produk lain (Marwan Asri, 1991). Merek yang baik juga mampu ber”komunikasi” menjelaskan produk apa dan siapa pembuatnya.
    Stanton (dalam Marwan Asri, 1991) mengemukakan beberapa persyaratan untuk dapat dikatakan sebagai merek yang baik yaitu:
    1. Menjelaskan sesuatu tentang karakteristik produk seperti manfaat penggunaannya atau bekerjanya produk.
    2. Mudah dieja, diucapkan dan diingat. Sehingga merek yang sederhana dan singkat lebih diutamakan.
    3. Mengandung arti adanya “Perbedaan” atau sesuatu yang khusus dibandingkan dengan merek lain.
    4. Dapat diterapkan pada produk baru yang sebelumnya tidak ada dalam produk line.
    5. Dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan hukum salah satu hal yang tampaknya perlu dipenuhi disini adalah bahwa nama tersebut tidak/belum pernah dimiliki oleh produk atau produsen lain.
    Sebuah merek lebih dari sekedar produk. Produk adalah sesuatu yang diproduksi pabrik. Sedangkan merek adalah sesuatu yang dibeli konsumen. Konsumen biasanya tidak menjalin relasi dengan barang dan jasa tertentu, namun sebaliknya membina hubungan yang kuat dengan merek spesifik. Secara ringkas, merek merupakan salah satu terpenting perusahaan (Fandy Tjiptono, 2004).
    Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak rnelihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini seringkali didasarkan pada kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia, tetapi akan membeli dengan cukup cepat karena perbedaan merek tidak nyata.

    Fasilitas dan pelayanan
    Fasilitas dan layanan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, dimana pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2000). Semakin banyak fasilitas dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka semakin banyak keinginan konsumen untuk nienggunakan produk tersebut, oleh karena itu setiap perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi suatu produk yang bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya. Dengan adanya fasilitas dan layanan tersebut, konsumen akan berpikir dapat memudahkan mereka dalam melakukan kegiatannya setiap hari.